Pengertian, Rumus, Dan Pola Subjunctive Wish / If Only, As If , Would Rather
Wednesday, November 6, 2019
Edit
Pengertian, Rumus, dan Contoh Subjunctive Wish / If only, As if , Would rather – Pemahaman kita yang sangat sedikit tentang pengertian subjunctive, soal subjunctive, bahan subjunctive, dan rumus subjunctive sering menciptakan kita merasa sudah menguasai bahan ini dengan mudah. Faktanya pembahasan bahan subjunctive tidak hanya selesai dengan menguasai subjunctive wish / if only, would rather / would sooner, dan as if / as though saja, alasannya bahasan perihal subjunctive grammar juga harus meliputi perihal jenis subjunctive dalam konteks suggestion menyerupai to insist that, to ask that, to recommend that, dll.
Pengertian, Rumus, dan Contoh Subjunctive Wish |
Namun, pada posting ini, kita akan lebih fokus terhadap jenis Subjunctive Wish / If only, As if / As though, Would rather / Would sooner, dan It’s High Time sehingga nanti pada alhasil kita bisa menciptakan teladan kalimat subjunctive wish, subjunctive would rather, subjunctive if only, dan Subjunctive-Subjunctive lain dengan mudah. Bagi sobat yang ingin mendalami terlebih dahulu perihal Subjunctive sebagai suggestion / necessity sesudah kata kerja to insist that, to ask that, to recommend that, dll silahkan klik di sini.
Pada posting sebelumnya yang membahas perihal Subjunctive sebaga Suggestion sesudah kata kerja to insist that, to ask that, to recommend that, dll, kita telah membahasa juga perihal pengertian Subjunctive itu sendiri. Akan tetapi, untuk kembali mengingatkan dan menambahkan pengertian yang lebih komprehensif perihal Subjunctive wish, perhatikan pembahasan berikut!
Untuk memenuhi seluruh keinginan pembaca yang bermacam-macam terhadap topik ini, kami berupaya menyajikan pembahasan menurut tingkat kebutuhan Anda semua.
APAKAH ANDA MENGINGINKAN PEMBAHASAN YANG LENGKAP DAN MENDALAM TENTANG TOPIK INI? TETAP DI POSTINGINI!
APAKAH ANDA HANYA INGIN MEMAHAMI PENGERTIAN, FUNGSI, RUMUS, DAN CONTOH TENTANG TOPIK INI? KLIK DI SINI!
Pengertian Subjunctive
Jika kita merujuk pada Merriam-Webster's Learner's Dictionary, maka kita akan ketahui bahwa Subjunctive ialah “grammar: of or relating to the verb form that is used to express suggestions, wishes, uncertainty, possibility, etc.” Jika kita terjemahkan dari definisi tersebut, maka pengertian dari Subjunctive ialah bekerjasama dengan bentuk kata kerja yang digunakan untuk menyatakan saran, harapan, ketidakyakinan / ketidakpastian, kemungkinan, dll. Pada halaman ini, kita akan secara khusus membahas Subjunctive as Wish, olehkarenanya kalau pembaca ingin mempelajari juga perihal Subjunctive sebaga Suggestion sesudah kata kerja to insist that, to ask that, to recommendthat, dll silahkan klik di sini.
Pengertian Subjunctive Expressing “Wish”
Dari beberapa sumber yang lain, kami juga menemukan bahwa Subjunctive didefinisikan dengan penjelasab berikut: “The subjunctive is a mood used to express necessity, unreality, wishes or hopes.” Atau kalau kita terjemahkan, maka maksudnya ialah “Subjunctive ialah sebuah mood yang digunakan untuk menyatakan kebutuhan (untuk dilakukan), ketidaknyataan, harapan.” Nah, berkaitan dengan Subjunctive Wish / Harapan, di dalam bahasa Inggris dikenal beberapa jenis Subjunctive expressing Wish sebagai berikut:
Pengertian, Rumus, dan Contoh Subjunctive Wish |
1. Subjunctive Wishes
1.a. Subjunctive Wish (Future Impossible/Unreal)
Kita menggunakan Modal bentuk Past (Would / Could) untuk mengungkapkan keinginan yang mustahil terjadi di masa depan pada Subjunctive Wish bentuk ini. Perhatikan pola kalimat di bawah ini!
S + WISH + (that) + S + WOULD/COULD + V1/BE
faktanya S + WILL NOT / CAN NOT + V1/BE
*sama menyerupai pengandaian (If Clause) Subjunctive jenis ini mempunyai fakta. Faktanya tertulis dalam modal present dan berlawanan dengan Subjunctivenya. Jika Subjunctivenya berbentuk kalimat positif, maka faktanya berbentuk kalimat negatif. Begitupula sebaliknya.
Contoh:
1. I don’t like this place. I wish I could go home soon.
Fact: I can’t go home soon.
2. Tonight, I must attend the meeting. I wish I would be at your house to celebrate your party.
Fact: I will not be at your house to celebrate your party.
3. I am used to getting home early because of my parents. I wish they would not require me to get home early.
Fact: They will require me to get home early.
1.b. Subjunctive Wish (Present Impossible/Unreal)
Kita menggunakan kata kerja/Verb atau Tobe bentuk Past (V2 atau Were) untuk mengungkapkan keinginan yang mustahil terjadi di masa kini pada Subjunctive Wish bentuk ini. Perhatikan pola kalimat di bawah ini!
S + WISH + (that) + S + VERB2 / WERE
faktanya S + DO NOT/DOES NOT / (IS/AM/ARE) NOT
*sama menyerupai pengandaian (If Clause) Subjunctive jenis ini juga mempunyai fakta. Faktanya tertulis dalam bentuk simple present tense dan berlawanan dengan Subjunctivenya. Jika Subjunctivenya berbentuk kalimat positif, maka faktanya berbentuk kalimat negatif. Begitupula sebaliknya. TOBE yang digunakan dalam Subjunctive ini hanyalah TOBE (WERE). Ingat!! TOBE (WAS) tidak lazim digunakan dalam conditional sentence type 2 / Subjunctive Present Impossible.
Contoh:
1. I don’t like this crowded place. I wish I were not here.
Fact: I am here now.
2. This bus is very uncomfortable. I wish we were on the way by the first class bus.
Fact: We are not on the way by the first class bus.
3. Everyone wishes they had more money.
Fact: They don’t have more money.
4. Joana wishes she were not so busy.
Fact: She is so busy.
5. I wish it were not so cold here.
Fact: It is so cold here.
1.c. Subjunctive Wish (Past Impossible/Unreal)
Kita menggunakan Past Perfect (had + Verb3 / been) untuk mengungkapkan keinginan yang tidak terjadi di masa kemudian pada Subjunctive Wish bentuk ini. Perhatikan pola kalimat di bawah ini!
S + WISH / WISHED + (that) + S + HAD + V3 / HAD + BEEN
faktanya S + DID NOT + V1 / (WAS/WERE) NOT
*sama menyerupai pengandaian (If Clause) Subjunctive jenis ini juga mempunyai fakta. Faktanya tertulis dalam bentuk simple past tense dan berlawanan dengan Subjunctivenya. Jika Subjunctivenya berbentuk kalimat positif, maka faktanya berbentuk kalimat negatif. Begitupula sebaliknya. Wished digunakan kalau keinginan tersebut sudah dinyatakan pada masa lampau (Simple Past Tense).
Contoh:
1. I wish I had worked harder when I was in Japan.
Fact: I didn’t work harder when I was in Japan.
2. Maryam wishes she had listened to what her father told her.
Fact: She didn’t listen what her father told her.
3. I wish I hadn’t been so lazy to finish my script last month.
Fact: I was so lazy to finish my script last month.
2. Subjunctive If Only (Jika Saja / Andai Saja)
Kita sanggup memberi penegasan pada Conditonal Sentence Type 2 dan Type 3 dengan menambahkan “only” sesudah “if” sehingga bermakna “jika saja / seandainya saja” (If only).
Contoh:
1. If (only) I knew the venue, I'd come.
2. If (only) I had revised my script, I would have finished it sooner.
If only sanggup digantikan dengan I wish dan klausa result-nya bisa dihilangkan.
Contoh:
1. I wish I knew the venue. Fact: I don’t know the venue.
2. I wish I had revised my script. Fact: I didn’t revise my script.
3. Subjunctive Would Rather / Would Sooner
Dalam bahasa Inggris, kita menggunakan frasa “would rather / would sooner” untuk menyatakan lebih memillih satu hal dibanding hal yang lain (Ingatlah bahan preference). Agar pembahasan ini sanggup Anda mengerti secara lengkap, bagi sobat englishiana.com yang sudah lupa perihal preference, silahkan klik link berikut: Woulld Rather dalam Preference. Namun tahukah anda bahwa “would rather / would sooner” mempunyai makna yang sama, meskipun would rather terlihat lebih umum, dan mereka mempunyai dua bentuk yang berbeda dalam menyatakan pilihan. Satu diantaranya mempunyai subjek yang sama, sementara yang lainnya mempunyai subjek yang berbeda. Bandingkan dua teladan berikut ini!
3.a. Subjunctive Would Rather (Preference)
(SUBJEK YANG SAMA + VERB 1)
WOULD RATHER + VERB 1 dengan subjek yang sama digunakan untuk menyatakan pilihan saja. Perhatikan pola kalimat di bawah ini!
S1 + WOULD RATHER + (that) + (S1) + VERB1
Contoh:
1. I’d rather stay at home than play futsal tonight.
2. I’d rather not go out tonight.
*sebenarnya ada subjek sama yang tersembunyi di sini, semisal kalimat I’d rather I stay at home than play futsal tonight dapat disingkat menjadi I’d rather stay at home than play futsal tonight.
3.b. Subjunctive Would Rather (Preference & Present Impossible/Unreal Wish)
SUBJEK YANG BERBEDA
Kita menggunakan kata kerja/Verb atau Tobe bentuk Past (V2 atau Were) sesudah WOULD RATHER / WOULD SOONER yang mempunyai subjek yang berbeda untuk mengungkapkan perihal sebuah pilihan yang kita harapkan dilakukan orang lain sekarang, namun faktanya itu tak terjadi. Perhatikan pola kalimat di bawah ini!
S1 + WOULD RATHER + (that) + S2 + VERB2 / WERE
faktanya S + DO NOT/DOES NOT / (IS/AM/ARE) NOT
*sama menyerupai pengandaian (If Clause) Subjunctive jenis ini juga mempunyai fakta. Faktanya tertulis dalam bentuk simple present tense dan berlawanan dengan Subjunctivenya. Jika Subjunctivenya berbentuk kalimat positif, maka faktanya berbentuk kalimat negatif. Begitupula sebaliknya. TOBE yang digunakan dalam Subjunctive ini hanyalah TOBE (WERE). Ingat!! TOBE (WAS) tidak lazim digunakan dalam conditional sentence type 2 / Subjunctive Present Impossible.
Contoh:
1. I’d rather she spent her time at home.
Fact: She doesn’t spend her time at home.
*Saya lebih menentukan ia (perempuan) menghabiskan waktunya di rumah, namun faktanya ia tidak menghabiskan waktunya di rumah.
2. I’d rather you didn’t go out every time I come.
Fact: You go out every time I come.
*Saya lebih menentukan kau tidak pergi setiap saya datang, namun faktanya kau pergi setiap saya datang.
3.c. Subjunctive Would Rather (Preference & Past Impossible/Unreal Wish)
SUBJEK YANG BERBEDA
Kita menggunakan Past Perfect (had + Verb3/been) sesudah WOULD RATHER / WOULD SOONER yang mempunyai subjek yang berbeda untuk mengungkapkan perihal sebuah pilihan yang kita harapkan dilakukan orang lain di masa lalu, namun faktanya itu tak terjadi. Perhatikan pola kalimat di bawah ini!
S + WOULD RATHER + (that) + S + HAD + V3 / HAD + BEEN
faktanya S + DID NOT + V1 / (WAS/WERE) NOT
*sama menyerupai pengandaian (If Clause) Subjunctive jenis ini juga mempunyai fakta. Faktanya tertulis dalam bentuk simple past tense dan berlawanan dengan Subjunctivenya. Jika Subjunctivenya berbentuk kalimat positif, maka faktanya berbentuk kalimat negatif. Begitupula sebaliknya.
Contoh:
1. I'd rather this whole thing had never happened.
Fact: This whole thing happened.
*Saya lebih menentukan semua ini tidak terjadi di masa lalu, tetapi faktanya ini sudah terjadi di masa lalu.
2. You would rather I had done your assignment.
Fact: I didn’t do your assignment.
*Kamu lebih menentukan saya sudah mengerjakan tugasmu di masa lalu, namun faktanya saya tidak mengerjakannya.
3.d. Subjunctive Would Rather (Negative)
SUBJEK YANG BERBEDA (Subjunctive)
Dalam kalimat negative, would rather dengan subject yang berbeda (Subjunctive), bentuk negativenya bukan pada “would rather / would sooner”. Perhatikan teladan berikut!
Contoh:
She’d rather you didn’t come before 10 o’clock.
Not: She wouldn’t rather you came before 10 o’clock.
SUBJEK YANG SAMA (Preference)
Dalam kalimat negative, would rather dengan subject yang sama (Preference), bentuk negativenya mengikuti “would rather / would sooner”. Perhatikan teladan berikut!
Contoh:
I’d rather not go. I hate planes.
4. Subjunctive As If / As Though (Seolah-olah / Seakan-akan)
Klausa yang diawali oleh as if / as though menggambarkan sebuah situasi yang bukan sebetulnya / sesuatu yang diandai-andaikan. klausa tersebut diikuti oleh (past tense subjunctive or past perfect tense subjunctive).
4.a. Subjunctive As If / As Though (Present Impossible/Unreal)
Kita menggunakan kata kerja/Verb atau Tobe bentuk Past (V2 atau Were) untuk mengungkapkan pengandaian yang mustahil terjadi di masa kini pada Subjunctive bentuk ini. Perhatikan pola kalimat di bawah ini!
S + VERB1 + AS IF/AS THOUGH S + VERB2 / WERE
faktanya S + DO NOT/DOES NOT / (IS/AM/ARE) NOT
*sama menyerupai pengandaian (If Clause) Subjunctive jenis ini juga mempunyai fakta. Faktanya tertulis dalam bentuk simple present tense dan berlawanan dengan Subjunctivenya. Jika Subjunctivenya berbentuk kalimat positif, maka faktanya berbentuk kalimat negatif. Begitupula sebaliknya. TOBE yang digunakan dalam Subjunctive ini hanyalah TOBE (WERE). Ingat!! TOBE (WAS) tidak lazim digunakan dalam conditional sentence type 2 / Subjunctive Present Impossible.
Contoh:
1. He speaks as if he knew the secret.
Fact: He doesn’t know the answer. / He probably doesn’t know the answer.
2. They are sleeping in the class as if the teacher were not there.
Fact: The teacher is in the class and they are sleeping.
4.b. Subjunctive As If / As Though (Past Impossible/Unreal)
Kita menggunakan Past Perfect (had + Verb3/been) untuk mengungkapkan pengandaian yang tidak terjadi di masa kemudian pada Subjunctive ini. Perhatikan pola kalimat di bawah ini!
S + VERB2 + AS IF/AS THOUGH S + HAD + V3 / HAD + BEEN
faktanya S + DID NOT + V1 / (WAS/WERE) NOT
*sama menyerupai pengandaian (If Clause) Subjunctive jenis ini juga mempunyai fakta. Faktanya tertulis dalam bentuk simple past tense dan berlawanan dengan Subjunctivenya. Jika Subjunctivenya berbentuk kalimat positif, maka faktanya berbentuk kalimat negatif. Begitupula sebaliknya. Wished digunakan kalau keinginan tersebut sudah dinyatakan pada masa lampau (Simple Past Tense).
Contoh:
1. He seemed as if he hadn't slept for days.
Fact: He slept for days.
2. The old lady delivered a speech as though she had won an achievement.
Fact: She didn’t win an achievement.
4.c. Subjunctive As If / As Though (Notes)
1. Jika diikuti oleh simple present tense, maka as if / as though menyakatakan bahwa kalimat tersebut ialah fakta dan benar adanya.
He looks as if he knows the answer. Fact (He knows the answer)
2. Jika tenses sebelum as if / as though ialah simple past tense dan kalusa Subjunctivenya juga dalam simple past tense, maka kalimat tersebut bermakna sebagai berikut:
He looked as if he knew the answer. Fact (whether he knew the answer or not) can only be deduced from the context.
3. The past perfect subjunctive sesudah as if / as though mengindikasikan sebuah pengandaian yang tidak terjadi di masa kemudian (unreal past situation). Jika situasinya benar-benar terjadi / fakta, maka kita menggunakan hukum tenses yang sebetulnya ex. Past Perfect = Past Perfect, Simple Past = Simple Past etc. Perhatikan teladan berikut:
He seems as if he hadn't slept for days. Fact (dia sudah tidak tidur selama berhari-hari dan itu Nampak di wajahnya)
5. Subjunctive It's (High) Time
5.a. Subjunctive It's (High) Time (being late to do something)
It's (high) time + past subjunctive menyatakan bahwa suatu hal seharusnya sudah dilakukan dan kini sudah sedikit terlambat untuk melakukannya.
IT'S (HIGH) TIME + S + V2 / WERE
Contoh:
1. It's time she went to bed. Fact (Ini waktu yang sangat sempurna untuk tidur, namun ia belum tidur)
2. It's high time we bought a new pair of jeans. Fact (Ini waktu yang sangat sempurna untuk membeli jeans baru, namun kami belum membelinya)
3. It's about time this park were completed. They've been working on it for months. Fact (Ini waktu yang sangat sempurna untuk taman itu diselesaikan, namun ternyata taman tersebut belum selesai dibangun)
5.b. Subjunctive It's (High) Time (in the right time to do something)
Ketika waktu yang sempurna itu tiba dikala kita masih berada di dimensi waktu tersebut (belum terlambat), maka kita sanggup menggunakan pola berikut:
IT'S (HIGH) TIME + (S) + TO + V1/BE
Contoh:
1. It's time (for you) to go to bed.
2. It's time to say goodbye.
3. It's time for breakfast.
Demikian sobat englishiana.com pembahasan lengkap dan mendalam perihal pengertian, rumus, dan teladan subjunctive wish / if only, as if / as though, would rather / would sooner, dan it’s high time. Mungkin banyak diantara kita yang masih absurd / resah dengan Subjunctive would sooner dan it’s high time yang kami hadirkan di sini, supaya sesudah membaca artikel ini hingga tuntas kebingungan itu segera terjawab. Kami juga berharap supaya pemahaman kita tentang pengertian subjunctive, soal subjunctive, bahan subjunctive, dan rumus subjunctive semakin bertambah banyak tidak hanya berkaitan dengan subjunctive wish / if only, would rather / would sooner, dan as if / as though saja namun juga subjunctive dalam konteks suggestion menyerupai to insist that, to ask that, to recommend that, dll dan pada alhasil bisa sobat englishiana.com bagikan ke pada teman-teman lain yang membuutuhkan. Untuk melihat pembahasan grammar yang lain, silahkan klik di sini.